Area Lendir

Cerita Seks Remaja, Cerita Dewasa Remaja, Cerita Pendek Dewasa, Cerita Tante Girang, Cerita Pasangan Suami Istri, Swinger, 3some

Cerpen Apem Ibu Mertua Yang Legit Cerita Dewasa

 

Kisah ini merupakan kisah nyata dan bukan kisah dari orang lain melainkan kisahku sendiri, sebut saja namaku Gibran (Samaran). Saat ini aku sudah hidup berumah tangga dan tinggal di rumah mertuaku karena istriku merupakan anak tunggal. Apalagi aku sendiri merupakan anak dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah petak dan masih ada dua orang adikku yang masih tinggal dengan orang tuaku.


Jadi ketika kedua mertuaku menawarkan aku untuk tinggal di rumahnya, akupun menerimanya. Apalagi istriku Nilna juga merengek padaku untuk mau tinggal bersama orang tuanya, saat ini aku bekerja di salah satu perusahaan begitu juga istriku sama-sama bekerja namun di perusahaan yang tidak sama. Untuk urusan melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa kami juga tidak kalah romantis dengan pasangan yang lain.

Kami sering melakukannya sebelum usia kami masih 27 tahun, Nilna begitu puas melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa yang dia katakan padaku. Bahkan dia sering meminta jatahnya sendiri, hingga akupun keranjingan juga melakukan cerita dewasa dan kamipun hampir setiap malam melakukannya. Bahkan terkadang Nilna mendesah begitu keras di saat kami melakukan hal itu.

puncaknya harus menutup mulut dengan tanganku sampai akhirnya “Sayaaang..jangan keras-keras..” Kataku sambil terus menggoyang tubuhnya “Ooouuuugghh.. tapi nikmaaat sayaaang.. aaaaggghhh… aaaaggggghhh… aaaaggghh..” Dia terus saja mendesah hingga kamipun mencapai klimaks , dan bukan berhenti di situ saja Nilna biasa menjilat sperma yang muncrat dari dalam kontolku.

Sampai semuanya bersih mengatakan aku, dan diapun memelukku dengan tubuh yang sudah basah oleh keringat “Makasih sayang..aku benar-benar puas malam ini.” Katanya dan akupun memeluknya juga “Bukannya hampir setiap malam kamu hal itu” Aku menggodanya dan dia sekali lagi, kamipun melihat tanpa membersihkan tubuh dulu tapi sempat aku bayangan seseorang di depan pintu.

Tapi aku tidak memberitahu pada Nilna istriku, takutnya dia menjadi paranoid. Dan dia pasti mengira itu hantu atau apa, jadilah aku sendiri yang melamunkan hal itu karena bukan pertama kali aku melihat bayangan itu tapi sudah berkali-kali. Tapi hingga saat ini aku belum pernah mengatakannya pada semua orang dan semua yang aku lihat seperti biasa.

Setiap pagi kami sarapan dan berangkat ke kantor masing-masing kecuali mama mertuaku yang memang tidak bekerja. Dari awal menikah dia memang tidak pernah bekerja, papa Nilna begitu memanjakannya dan mama hanya tinggal di rumah bahkan dia begitu pintar merawat diri sehingga masih muda dari umur sebenarnya. Mama terlihat seperti kakaknya istriku padahal usianya kini sudah menginjak 40 tahun.

Hingga pada suatu hari pernikahan kami sedang di uji. Istriku akan di tugaskan keluar kota oleh perusahaanya meskipun hanya selama sebulan aku begitu berat melepaskannya begitu juga dengan Nilna, dia menangis ketika mengetahui hal itu tapi aku mencoba merajuknya hingga akhirnya diapun mau dan berangkat tugas dan tidak terasa sudah hampir seminggu di luar kota .

Selama ini aku sering pulang ke rumah setiap pulang dari kantor hingga papa Nilna berkata “Gibran kamu tidak usah malu meskipun sedang tidak ada Nilna disni..butuh apa kamu bilang aja ke mama..” Aku menjawab sungkan “Iya pa..” Karena memang aku begitu menghormati kedua mertuaku itu, apalagi papa Nilna yang begitu wibawa meskipun aku tahu saat ini dia menderita diabetes.

Sampai pada suatu malam ketika aku sedang berada di dalam kamar sendiri, aku terbangun oleh suara pintu yang terbuka setelah aku melihat mama mertuaku “Ada apa ma?” Tanyaku bertanya-tanya, menjawab dia malah semakin dekat denganku, dengan malam yang begitu jelas terlihat, masih padat dan juga toketnya yang masih montok.

Dia memelukku sambil berbisik pelan “Gibran..temani mama malam ini sayang..” Diapun menciumku namun aku segera mendorong sambil berkata “Ma..jangan nanti papa bangun..” Dia tidak menggubrisnya terus saja dia menyosor menciumnya “Papa tidak ada Gibran dia lagi ke luar kota “Kini adalah cara mengunci bibirku dia lumat dengan penuh gairah.

Akhirnya akupun tidak menolak apa yang dia lakukan, malahan kini berada di belahan dunia lain. Aku telusuri dengan mulutku bahkan aku menggigit putingnya lalu aku hisap juga “OOouuuuggghh… teruuuuus… Gibraan… aaaaggggghhh… aaaaaggghhh… sayaaang… aaaaagggghhh… aaaaaagggghhhh… aaaaagggghhh….” Terus saja aku melakukan hal itu.

Seperti adegan dalam cerita dewasa aku terus membuat mama mertuaku bertambah gairahnya “Ooouuggghh.. ayooo..lakukaaan Gibraaan.. ayo sayaaaaang… aaaaagggghhh…. aaagggghhhh…. aaagggggghhh….” Dia celana melepas yang aku pakai begitu melihat kontolku diapun langsung mengulumnya dalam mulut dan akupun merasakan kontolku begitu hangat.

Hingga akupun tidak dapat menahan untuk mengerang “Ooouuuggggghhh… maaa… aaaaagggghhh… aaagggghh… aaagggghhh..” Dengan perlahan akupun menindih tubuh mama lalu begitu masuk ke seluruh kontolku akupun menggoyanganya “Aaaagggggghhhh…. aaagggghhhh…. aaaaagggggghhh… aaaagggggghh..” Ternyata tubuh mama tidak jauh berbeda dengan anaknya, terasa begitu hangat.

Akupun cepat bergerak di atas tubuhnya dan lihat mama tersenyum sambil menciumi seluruh lenganku “Ooouuggggghhh… Gibraaan… aaaagggggghhh.. teruuuus… sayaaang.. mama sudaaah kepinginn ini lamaa sekali…” Katanya di sela desahan yang keluar dari mulut, dan saat itu juga aku tahu kalau selama ini yang sering terlihat di balik pintu kamarku ternyata mama.

Dia terus saja memuaskan nafsunya dengan berbagai posisi yang dia lakukan sendiri, seperti pemain dalam adegan cerita dewasa “OOouugggghh…. maaa… Gibran.. aaaggggghh… aaagggggghhh… aaaaaaaaaaagggghhh..” Saat itulah kontolku menyemburkan larva kental dan hangat juga menghadapi rintangan kontak mama, diapun tersenyum puas setelah memelukku yang terkulai lemas.

Malam itu kami melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa berulang kali. Aku benar-benar berlari pada mama yang begitu buas melakukan hal itu, hingga menjelang pagi kami baru selesai dan mamapun di kamarku. tidak sengaja dibangun terlebih dahulu sebelum papa datang, sejak saat itu kami sering melakukan hubungan tanpa ada yang tahu bahkan kami tidak memilih-pilih tempat


Cerpen Pijatan Mbak Ayu || Cerita Dewasa Penuh Dosa

Cerpen Pijatan Mbak Ayu || Cerita Dewasa Penuh Dosa

Cerpen Pijatan Mbak Ayu || Cerita Dewasa Penuh Dosa
Berbagi Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Hot Mesum, Tante, Janda, Perawan, Sampai Cerita Sex Skandal Perselingkuhan Paling panas

Tidak ada yang harus kukerjakan hari itu dan kuputuskan pergi belanja soft drink dan snacks ke super market yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Mobilku terpaksa kuparkir melintang dibelakang mobil lain, karena penuhnya tempat parkir.


Inilah yang sering tidak diperhitungkan oleh para developer, bangunan dibuat sebesar-besarnya tapi fasilitas parkir tidak dipikirkan. Sebenarnya mereka mengharapkan customer banyak datang enggak sih? Cerpen dewasa


Selesai belanja aku mengantri agak lama untuk membayar belanjaanku. Kemudian aku kembali ke tempat parkir mengambil mobilku. Tanpa harus terburu-bur perlahan kujalankan mobil keluar berbelok ke kiri meninggalkan tempat parkir super market yang penuh sesak itu.


Tidak berapa jauh dari super market tadi aku melihat papan nama Panti Pijat SR! Aku sedang santai jadi apa salahnya mampir menyegarkan tubuh sedikit, pikirku sambil membelokkan mobilku ke halaman parkir yang cukup lega karena hanya satu dua mobil yang terparkir di sana ditambah beberapa sepeda motor.


Seorang wanita paruh baya menyambutku dengan tersenyum manis, Mau pijat mas, silahkan masuk Aku masuk dan disodori album dengan beberapa foto beberapa pemijat yang ada. Perhatianku tertarik dengan sepotong wajah manis.


Walaupun biasanya foto dan aslinya biasanya berbeda, tapi aku menetapkan pilihanku dan mengembalikan album tersebut kepada ibu yang bertindak sebagai resepsionis tersebut. Ini saja bu! kataku. Oh, itu Ayu. Nanti saya panggilkan, silahkan ke kamar nomor 5 mas! Aku masuk ke kamar nomor 5 yang terletak paling ujung, ternya ada 10 kamar di dalam.


Tak berapa lama masuk seorang wanita muda, kali ini aku tak kecewa, karena wajahnya jauh lebih cantik dari fotonya. Kulitnya putih, rambutnya panjang sampai ke pinggang, bibirnya tipis, tonjolan buah dadanya sangat mantap disertai bokong yang bulat dengan pinggang ramping.


Dia mengenakan seragam celana panjang warna hitam dengan baju tangan pendek warna biru tua. Dengan halus dia menanyakan aku mau minum apa. Soft drink saja Mbak jawabku. Dia meninggalkanku sebentar dan kembali dengan sebotol Fanta Hijau dingin ditangan kanannya, sementara tangan kirinya membawa handuk dan body lotion.


Ini minumnya mas, katanya menyodorkan soft drink tersebut padaku. Kuterima minuman dingin itu, meneguknya sedikit, lalu bertanya, Namanya siapa Mbak? walaupun aku sudah diberitahu oleh ibu yang didepan nama Mbak ini.


Ayu, mas. Sering pijat ke sini ya? tanyanya kemudian. Baru kali ini mbak jawabku jujur. Ooo.. kalau ke tempat lain sering ya? candanya. Ah, enggak juga. Cari waktu luangnya agak susah. Hari ini kebenaran agak senggang jadi bisa mampir kesini


Setelah membuka semua pakaianku, aku hanya mengenakan handuk yang ada untuk menutupi tubuhku. Dengan tubuhku tengkurap, Ayu mulai menggarapku. Dimulai dari telapak kaki naik ke betis lalu ke paha. Tampaknya ini metode dasar para peminjam.


Cuma saat memijat bagian paha atasku, tangan Ayu yang berlumur body lotion memijat paha bagian dalam, menyentuh kedua bijiku. Kemudian tangannya memijat bagian belahan pantatku, anusku juga di tekannya berkali-kali. Wah, adik kecilku kontan bergerak.


Dari situ tangannya mulai memijat pinggangku sampai ke pundak, kedua lengan bagian atas dipijatnya dengan kuat. Tengkuk dan kepalaku juga di pijatnya. Sewaktu memijat bagian pundak, tanganku yang nakal beraksi di bongkah pantatnya. Ayu Cuma tersenyum sambil berkata, Mau gantian mijetin saya ya mas?


Kermudian aku disuruh berbalik terlentang, dadaku diramas-ramasnya terutama bagian putingnya sehingga aku kegelian tapi enak! Turun ke perut tangannya yang trampil menekan lembut sampai aku bersendawa beberapa kali.


Masuk angin nih mas kata Ayu. Masuk angin tapi kayaknya malah ada yang mau keluar dari tubuhku. Selagi Ayu memijat tubuhku, aku mulai bergerilya meraba vaginanya yang masih tertutup celana panjang. Kuraba buah dadanya dari luar baju seragamnya.


Hampir satu jam aku digarap oleh Ayu, seluruh tubuhku sudah dijelajahi jari-jarinya yang lentik tapi bertenaga. Mana lagi mas yang perlu di pijat? tanyanya padaku. Nih kepalaku kok masih pusing Yu jawabku. Lho kan kepalanya sudah dipijat juga! katanya heran. Itu kepala yang di atas, kepala yang di bawah kan belum kataku sambil tersennyum. Hmm.. gitu ya? katanya sambil balas tersenyum.


Di bukanya handuk yang menutup tubuh, jreng.. penisku yang sudah full cenggur terekspose. Dia menggosok kepala penisku dengan jari-jarinya yang masih berbalur body lotion. Turun ke batangku, Ayu mulai mengocok lembut sehingga batang yang sudah cenggur itu makin keras berdiri. Kocok ya mas? Tanya Ayu. Masukin aja Yu, kurang enak kalau dikocok. Lagipula kalau sekedar dikocok, saya bisa sendiri dia terkikik mendengar candaku.


Ayu melepaskan pakaian seragamnya, tinggal BH dan CD yang terlalu kecil untuk menutupi buah dadanya yang besar dan gundukan vaginanya yang tebal seperti duren Bangkok itu. Wah, aku udah bugil begini, kok kamu masih pakai CD dan BH begitu? protesku. Sabar dong mas! katanya sambil melepaskan pengait BH-nya yang ada didepan, lalu melepas juga CD-nya. Terbentanglah pemandang indah lembah nan indah dan gunung yang membusung tinggi.


Ayu menjilati putingku, sementara aku meremas kedua buah dadanya bergantian. Tangan kirinya menggenggam batang penisku dan memijat-mijatnya. Aku semakin bernafsu, kutarik pinggangnya merpat ke tubuhku, lalu penisku yang tegak keras kuarahkan ke vaginanya. Dia duduk mengangkangiku, memasukkan batang panisku yang sudah licin bekas dikocoknya dengan body lotion tadi. Begitupun dia mendesah ketika penisku masuk semakin dalam ke vaginanya, Uh ah ya mas enaknya


Aku menaik-turunkan pinggulku, dan dia menggoyang pinggulnya turun-naik juga. Waktu pinggulnya bergerak kebawah, aku menekankan pinggulnya sehingga penisku menancap dalam ke vaginanya. Saat pinggulnya naik, aku menurunkan pinggulku sehingga penisku menjauh dari vaginanya.


Dengan begitu penisku dapat masuk dalam saat aku menusukkannya ke dalam vaginanya. Ini membuat Ayu kesetanan, dia bergerak naik-turun makin cepat. Semakin cepat samapai akhirnya dia berteriak kecil, Agh.. mass aku nyampe! sambil tangannya meraih pundakku dan tubuhnya melengkung ke atas menjauhi tubuhku, tapi vaginanya erat menjepit penisku.


Kugoyang pinggulku ke kiri dan ke kanan, penisku yang masih tertancap dalam di vaginanya seperti mengobok-obok bagian dalam tubuhnya. Lalu kubalik tubuhnya membelakangiku. Kugenjot vaginanya kuat-kuat dari belakang, Ayu mendesah keenakan. Kedua buah dadanya yang tergantung bergoyang ke depan dan ke belakang.


Kadang Ayu menoleh ke belakang, kadang ke samping, kadang menunduk menahan kuatnya doronganku memasuk-keluarkan penisku ke vaginanya. Aku agak kuatir suara teriakan-teriakan kecil dan desahnya terdengar ke luar kamar. Tapi suara musik dari CD player melaui speaker yang besar cukup kuat meredam suara yang keluar dari mulut Ayu.


Seperempat jam kemudian dia kembali mendongakkan kepalanya, Ahh.. egkh.. aku keluar lagi mas! kepalanya kemudian menoleh ke belakang, aku mengecup bibirnya yang ranum. Kedua buah dadanya kuremas-remas, sambil terus menancap-nancapkan penisku. Beberapa menit kemudian terasa lahar panasku mendesak keluar dan.. jrot.. jroot.. jrooot.. jroot.. jrot, air manisku menyemprot ke dalam vaginanya dengan deras.


Kental sekali air maniku yang keluar, hampir seperti jelly, bercampur dengan cairan vagina Ayu. Kami rebah ke atas kasur, berpegangan tangan dengan erat.


Berbagi Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Dewasa, Cerita Hot Mesum, Tante, Janda, Perawan, Sampai Cerita Sex Skandal Perselingkuhan Paling panas


CerpenHot2022

Cerpen Remaja Penuh Dosa Sensasi Mbak Nia

Bagaimanapun juga setiap aku liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan aku. Perlahan lahan aku usap permukaan vagina mbak Nita yang montok itu, sekali kali aku sisipin jari tengah aku tepat ditengah vaginanya dan aku gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Nita dari tidurnya yang lelap.

Cerpen Remaja Penuh Dosa Sensasi Mbak Nia

“mmmm….sssshh…..oooohh, Donn… kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Nita sama aku setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal aku. Tapi mbak Nita gak mau kalah, tanpa diminta mbak Nita tahu apa yang aku paling suka.


Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan aku sudah mengeras dan menegang dari tadi.


Mbak Nita langsung mengenggam batang kejantanan aku yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.


Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan aku, seakan memanjakan kejantanan aku yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan aku yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir aku dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Nita pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur aku. Kenikmatan yang mbak Nita berikan sangat diluar perkiraan aku malam itu.


“Mbak….uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin Kontol saya mbak.” Guyam aku yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.


Semakin ganas mbak Nita menghisap Kontol aku yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa aku ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung Kontol aku terasa ingin keluar.


“Mbak… Donny mau keluar nih…” sambil aku tahan Kontol aku didalam mulutnya, akhirnya aku muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Nita yang berbibir tipis itu.


“Croot… croot… Ohhh… nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama memekmbak Nita. Namun kali ini mbak Nita tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma aku didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing aku. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang Kontol aku. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Nita menyapu seluruh batang Kontol aku yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing aku.


Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh aku yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.


“Donn… memekmbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam memekmbak….” pinta mbak Nita sambil memelas. Mengharapkan agar aku mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.


“Tenang aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”


Tanpa kembali menjawab perintah aku. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Nita menambil posisi kepalanya tepat di atas Kontol aku, kembali mbak Nita menghisap hisap. Berharap keperkasaan aku bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang Kontol aku itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.


Memang aku akuin kemahiran pembantu aku yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan Kontol aku didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan aku kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.


Lalu aku juga gak mau lama lama seperti ini. aku juga mau merasakan kembali Kontol aku ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.


aku memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Nita paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Nita mengenggam batang Kontol gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. Kontol aku di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan Kontol aku menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan Kontol aku seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak Nita membuat aku nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan Kontol aku yang terbenam didalam mem*knya.


“uh… Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman Kontol aku ke dalam liang senggamanya.


“memekmbak Nita juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… memekmbak di apain sih… kok enak banget.”


“Ih… mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama memekmbak sama kamu Donn….” sahut mbak Nita sambil mencubit pentil tetek aku.


“Donn… ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Nita sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Nita ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan aku. Untung saja posisi kamar mbak Nita jauh dari kamar kamar saudara dan ortu aku. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.


Lalu karena aku belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Nita mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang Kontol aku dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang aku gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Nita dalam setiap sodokan demi sodokan yang aku hantam kedalam mem*knya itu.


“Donn…. kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan aku dan mbak Nita.


“Truuuus… Donn… sodok trusss memekmbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Nita yang memerintah semakin membuat darah muda aku semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat aku terangsang.


“Suka saya entot yah mbak… Kontol saya enak’kan… hhmmm.” Tanya aku memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.


“hhhhhmmmm… suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.


“Bilang kalau mbak Nita adalah budak seks Donny.” Perintah aku.


“Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya Kontol kamu ini Donn.”


Semakin kencang Kontol aku entotin mem*knya mbak Nita. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Nita lecet lecet karena sodokan Kontol aku yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.


Merasa sebentar lagi akan keluar, maka aku balikkan posisi tubuh mbak Nita dibawah tanpa harus mengeluarkan Kontol yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. aku peluk dia trus aku balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.


aku buka lebar lebar selangkangan mbak Nita dan kembali memompa memekmbak Nita. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang aku hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, Kontol aku seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang aku berikan. Maka erangan mbak Nita yang tertahan itu mengeras.


Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula aku rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga aku. aku tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. aku pendam dalam dalam Kontol aku di dalam lubang senggamanya mbak Nita.


Tiba tiba rasa nikmat ini semakin…. ooohhh….ssshhhh….


CerpenHot2022

Cerpen Aku Dan Tante Gir Ang

Menurut penelitianku mengenai buah dadaku berukuran sekitar 36B cukup besar dan kenyal, aku memiliki pinggang yang masih seksi dan ramping, kata mas Seno(suamiku), pasanganku adalah bagian yang terindah dariku, sangat seksi dan seksi dengan pasangan kakiku yang panjang…? kata mas Seno lagi, katanya lebih pantas dibilang seksi daripada cantik…

Cerita dewasa Tante girang

entahlah, lelaki lain, lelah sudah oleh perempuan….Sssssshhh…ooohhh… gila, lagi gairah birahiku meletup dengan tiba-tiba… di depan cermin besar itu dada monku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampel tubuhku benar-benar loyo.

Cerpen Aku Dan Tante Gir Ang

pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking ketahan… Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep bahkan koleksi mas Seno… aku melampiaskan hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi… Maka semakin berkurangku, sekarang belum setengah jam mataku, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak gemetar juga tubuhku…. Aku memang wanita berlibido tinggi. Sejak ABG aku sudah kenal masturbasi… setelah berlalu SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah masa euforia sex, aku kuliah di Bandung sementara orang tuaku di Jakarta…


pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki Pemburu Seks… beberapa kali aku diusir dari tempat kost yang berbeda, dengan sebab yang hampir sama… yang aku ingat, kuliah yang diantar teman kuliahku, aku lupa namanya… pokoknya keturunan Arab… aku lupa bagaimana caranya mulanya , aku bisa nyepong video Arab ganteng itu di kamarku dalam keadaan terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk melihat pakaianku yg diseterikanya… aku tengahgum-kagum dengan volume batangan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta panjangnya .


Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu. Tapi buatku ga ada masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si Arab ganteng yang berantakan… Kejadian yg lain pernah juga di tengah malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas ronda yg sudah lama memperhatikan kebiasaanku masuk cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur… aku lagi-lagi terpaksa cari kost baru lagi …


Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku dengan bapak kost, sudah tua tapi tampan dan tampan.. dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan besoknya… aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istri… abis siang bolong bapak itu ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan suara ibu kost memanggil namaku… bapak banyak kost yg sedang memainkan batang sanggamaku, jadi tertarik dan efeknya justru membuat orgasme, untung gak telat nya tapi… pejunya berhamburan di atas perutku sekali…. bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…


Nasihat sahabat-sahabatku, banyak mengubah perilaku seksualku yang pembohong… Dengan susah payah aku berhasil menekan keinginan birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… memulai mana bertahan selama seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal menjalani menjalani menjalani dan kepala pecah… Sampai akhirnya aku bertemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… tidak seperti sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus menikah dengan mas Seno karena keburu hamil.


Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno. Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai 5 tahun yang lalu, kecelakaan mobil akhirnya di jalan tol merenggut mas Seno dari kami berdua… Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat dalam hubungan dengan lelaki yang berbeda, itupun juga bersenang-senang sendiri, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… aktivitas masturbasi yang memuaskanku…

Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…


” Heee… Ron kamu disini..? kok ga sekolah..?” Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun akrab dengan anak gadisku itu. Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan.


Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit.. kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, senang… Lumayan ngobrol dengan Ronie, penderitaanku agak berkurang…


” Ron, kamu bisa mijit ga..? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri. Ronie duduk menghadapku punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi diberikan perempuan… aku mulai mendesah resah… mulai api birahi dengan cepat membangkitkanku tanpa ampun…. sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun…. uuuhh… dadaku sesak.. akibat tete’ku yang semakin mengencang….aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh.. ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Ronie,

“Eeh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku


” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yang mengencang…. Benar-benar hilang sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku.. yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

” Yaaaaahh.. hhh…hhh… enaaaak Ronn.. ulangi lagi sayaaang.. oooohhh….” aku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul ke atas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku..


” Ciumi leher tante… hhhmmm..sssshhh.. yaaahh.. kecupin sayaaang.. aaaaccchh… sssshhh..” bisikan dan desah mesraku memandu Ronie melakukan apa yang kuminta…Aku semakin gemas, gemetaran hebat… kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih ada. Kubalikkan wajah, wajah tampan kupandangi Ronie yang matanya terbelalak pembohong membocorkan nanar tubuh bagian depanku dengan mimik karuan. Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya… anak muda ini gelagapan menghadapi pembohongnya bibirku yang mengulum dan lidahku lidahku yang menggeliat membuka mulut mulut… Tapi mulut mulut segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku.


Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan.. Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang – erang dan tubuhnya menggelepar, bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit mendekat, aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar.. entah ada apa dibaliknya..? Jantungku berdegup kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala anak laki-laki menyembul keluar dari batas celana di dalamnya….aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam semuanya dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God..! teriak dalam hati… menyaksikan batang video Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, gagah, begitu indahku… begitu kepala penampilan yang besar tampak mengkilat…


Tanganku terasa bergetar ketika hendak menyentuhnya… Kembali Ronie menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batangnya… makin binal, kudekatkan aku untuk mengulum kepala binatang yang menggemaskan itu, sambil terus menggerakkan batangnya bergerak… gerakan tegap itu meregang hebat erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan beberapa detik dari kepala video itu merasakan semburan cairan yang hangat dengan menyebarkan aroma yang sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalau bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang video Ronie semakin cepat menggenggam yang lain mengurutkan kantung pelirnya…

Sementara kubiarkan peju yang sangat menyembur pengalaman ….kusambut dengan lidahku… mmmm… rasa khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie….


Tapi beberapa saat batang tubuh yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak terbatas pada tetap keras… tanpa buang waktu, aku di atas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di atas Ronie… kutuntun batang perkasa belepotan peju itu sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi… wooohh… ternyata kepala itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibatnya otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar.. kujejalkan dengan sedikit paksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya….


” Iiiiihhh… bantu dorong sayang…. Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit sedikit amblas juga batangan Ronie menembus liang sanggamaku.. diiring rasa perih yang menggemaskan…


” Ssssst… mmmhh… ayun pinggulmu ke atas sayaaang..” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

” Aaaww… aahh… ooww.. pelahan burung duluuu sayaaang… kamu gede banget… perih tauuk..” aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa mengalirkan baterai yang baru dicharge… aliran energi yang mengalir menyebar ke seluruh tubuhku … membuat saya semakin memainkan goyangan pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi di atas, membuat sangat cepat mencapai orgasme… entahlah atau karena besarnya batang tubuh Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh saraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa..!dalam waktu kurang dari lima menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya orgasme yang kedua… dan… hhwwwoooo…. aaammpppuuunnn..!!!!


Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meleset-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah pernah melihat Ronie datang ke rumah.


Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari ketika aku bertanya tentang Ronie yang tak pernah muncul… terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisiku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai wanita yang masih memiliki hasrat dan naluriah secara naluriah yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi….


Hampir sebulan sekali Ronie muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai hijau, tentu mengalami kejutan dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa bersalahku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur ​​​​sejujurnya ada terselip rasa rinduku mengungkapkan wajah anak muda itu… Aku sering mengungkapkan dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… mengapa berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…


Pikiranku semakin kacau… setelah beberapa kali Ronnie diam lagi… Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku berusaha menetralisirnya.. iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres melihat wajah Ronnie yg lugu… tidak… tidak terbayangkan ekspresinya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu ekspresi wajah yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepaskan semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seolah-olah nempel ditelingaku… maka inilah yang mendorongku menerima tawaran Adrian seorang rekanku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu,dengan alasan untuk mencari kesepakatan tentang pekerjaan… Walaupun yang terjadi adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif…


dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu pertemuan… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan ketertarikan… hhmmm… jilatannya pada clitorisku… batang fotonya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasme dua kali berturut-turut… 2 jam kami melewatkan waktu untuk bercinta siang itu,kekaguman Adrian atas permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku naik ranjang dengan Adrian lelaki tinggi berstyle dandy… kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang… tapi bayangan wajah sensual bocah lugu bernama Ronnie itu tak juga sirna …

Sampai suatu malam hujan turun dengan deras… merencanakan malam itu Ronnie sedang dirumah, berbicara dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku menonton TV di ruang belakang…

”Ma, mas Ronnie mo pulang…” terdengar suara Astari dari belakangku…


”Eh… pulang..? hujannya gede banget, tunggu reda aja.. lagi rumah Ronnie..” jawabku spontan bangkit dari dudukku berjalan sambil dudukku… tunggu jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…


Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yang khawatir kepada anaknya disini … Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak..


Tapi Ronnie harus menelepon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya menelepon Ronnie meminta izin orang tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik…

Malam semakin larut, sementara hujan hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali aku melewati kencan ranjang tidur dengan Adrian…. tapi… entah kenapa kali ini… susah sekali mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun.. Gilaaa… kenapa malah sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup-letup gila … ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas… tunggu apa lagi..???mmmm… bisikan setan.. aku tak menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa ketukan pintu… ternyata Ronniepun masih belum tidur…


” Ronnie kamu belum tidur..?” bertanya gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?


” Tante juga belum tidur…?” sehingga… iiihh… jawaban tegas… aahh… siapa yang menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie mengungkapkan dada montokku yg memang tidak mengenakan bra, menempatkan susuku tercetak di depan belakang tempat tidurku yang berbahan tipis, sehingga semburat warna terang aura puting susukupun tampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol… dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang memulai….


“Ron…. sssst…. kamu piiiiinteer sekarangg… ooohh.. ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat lidahnya pada klitorisku, membuat Ronnie tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki… aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini … ajaran batang video yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… saya membuat mengerang merintih bahkan berteriak setengah histeris… untunglah suara hujan yang lebat di timpa suara guruh dianggap suaraku…. luluh lantak saya dihajar ganas Ronnie… tapiku adalah sebuah sensasi sensasi yang sangat luar biasa.. yang mengantarkanku meraih dua kali kenikmatan orgasme….tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…


“Ronnie jujur ​​sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanya data dg nada dingin.

” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante Arsanti..” jawab Ronnie agak menyebut namaku..


” canggih ga mungkin, kamu begitu bisa mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie banyak menonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…


“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke prestasi, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami tetap ketat… kuajarkan lembut permainan… mmmm… anak ini dengan cepat menguasai permainan baru yang kuajarkan… dengan telaten setiap inchi kami dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangani yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar pembohong… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desahku… diselingi jeritan gemas…


” Ayo sayaang…hh..hhh… Tante udah ga tahan…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…


” Aoooouuuhhh… Roooonnn….hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu mengungkapkan wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kali kali ditembus batang bongsor milik Ronnie, namun kali ini Ronnie menekan sekali, sehingga terjadi nikmaaaaat yang lama … sehingga kedua kakiku yang berada di luar pinggang seolah mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang biasa…


“Enaaak Tante..?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada lagi tempat bagi batang musiknya… iiih… mencuri perhatian… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu… ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin pembohong, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya…jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengan nafas birahi ronnie yang mengeros buas…


“Aaaahhhh….. Roonnnie saaayang…. aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sensasi mengcounter rajaman batang batang Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa.. susah untuk kuceritakan malam itu…

“Tante…hhh…hh.. Ronnie ampiir… sssshhh ..” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya melihat ke belakang… iiihhh mengerikan, tapi aku menyukai ekspresi ini

“Ayoooo sayaanggg…. semburkan bareng Tante… ooooohhhh….!!”Ya amppuuun… dahsyat sekali… gempa terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, genggaman erat tepi pinggir…. dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meledak dahsyat…


Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar…. hujan di luar sudah berhenti juga….

” Tante… boleh Ronnie sekarang pulang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…


”Hmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah..?” sambil kuremas batang video yg masih sembab…

“Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar..” sambungku dengan nada serius… Ronniepun mengangguk tegas. Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, bulat…. Gila… digarasi masih sempat melakukan oral sex… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku…. Capek yang luar biasa kurasakan setelahnya, rasanya terasa lengket-lengket dan bau gak jelas…